Dari Literasi Menjadi Narasi: Antologi Praktik Baik Literasi Penerima Manfaat SLI Kabupaten Lebak

Dompet Dhuafa
Login is required to access this page
  • Version
  • Download
  • File Size 1.65 MB
  • File Count 1
  • Create Date Desember 14, 2022
  • Last Updated Desember 14, 2022

Dari Literasi Menjadi Narasi: Antologi Praktik Baik Literasi Penerima Manfaat SLI Kabupaten Lebak

Hasil sensus penduduk pada September 2020 mencatat jumlah penduduk Indonesia sebesar 270,20 juta jiwa dan terdapat 68.940.085 jumlah keluarga. Penduduk Indonesia didominasi oleh generasi milenial dan gen Z yang sebagian besar merupakan penduduk di kelompok anak, remaja, dan pemuda. Proporsi penduduk Indonesia terdiri dari 50,6% laki-laki dan 49,4% perempuan dan menempatkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk usia produktif  terbesar di Asia, mencapai 191 juta (70,72%).

Berdasarkan jumlah usia produktif yang dimiliki, maka Indonesia mempunyai prasyarat untuk menjadi negara maju, adil, dan makmur. Keberlimpahan usia produktif tersebut harus dikelola dengan baik agar mereka menjadi aktor-aktor peradaban dan menjadi agen-agen perubahan (agent of change)  untuk pembangunan Indonesia. Oleh karena itu, harus ada strategi program (sinergi dan kolaborasi) yang komprehensif  untuk merawat tunas-tunas peradaban, sehingga mereka  memiliki kualitas hidup yang baik, berdaya, dan produktif.

Hasil studi PISA  (Programme for International Student Assessment) 2018  yang dirilis oleh OECD (organization for economic cooperation development) menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam membaca meraih skor rata-rata yakni 371, dengan rata-rata skor OECD yakni 487 dan Indonesia menempati peringkat ke-74 dari 79 negara. Hasil kajian Pusat Penelitian dan Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019, menunjukkan bahwa indeks ALIBACA (Aktivitas Literasi Membaca) termasuk kategori rendah dan tidak ada satu pun Provinsi yang masuk kategori tinggi.

Sebagai ikhtiar untuk berkontribusi dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi siswa Indonesia, maka Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) menghadirkan program Sekolah Literasi Indonesia (SLI). Program SLI bertujuan menumbuhkembangkan budaya literasi di Sekolah, masyarakat, dan keluarga dalam upaya membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan berkualitas.  Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, SLI bersinergi dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, seperti Kemendikbud Ristek, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, komunitas, penggiat literasi, dan masyarakat. Program SLI selaras dengan tujuan SDSGs (Sustainable Development Goals) point 4 Pendidikan Bermutu, yaitu memastikan bahwa semua remaja dan sejumlah orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan mencapai kemampuan baca tulis dan kemampuan berhitung.

Buku di hadapan anda yang bertajuk “Dari Literasi Menjadi Narasi” ditulis oleh para penerima manfaat program SLI di Kabupaten Lebak, Banten. Buku ini berisi kompilasi praktik-praktik baik (best practices) literasi di sekolah, masyarakat, dan keluarga. Buku ini  bukan hanya sekadar wacana tapi aksi nyata yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, guru, pengurus TBM (Taman Bacaan Masyarakat), dan Kawan SLI.  Buku ini sangat relevan dalam upaya memperbaiki kemampuan literasi anak-anak Indonesia. Saya merekomendasikan kepada para Kepala Sekolah, guru abad 21, penggiat literasi, dan orang tua untuk  membaca dan mengimplementasikannya.

Kami mengucapkan terima kasih setulus hati kepada para penulis dan para pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku ini, semoga karya ini bermanfaat bagi peningkatan kualitas literasi, pembelajaran, dan kemajuan pendidikan Indonesia.

Attached Files

File
Buku SLI- Dari Literasi Menjadi Narasi- Fiks (1).pdf