Shelter Kebahagiaan: Pembelajaran Anak-anak Pengungsi Rohingya lewat Permainan Edukatif

Shelter Kebahagiaan: Pembelajaran Anak-anak Pengungsi Rohingya lewat Permainan Edukatif
  • Version
  • Download 7
  • File Size 12.40 MB
  • File Count 0
  • Create Date Juni 21, 2019
  • Last Updated Agustus 29, 2023
  • Download

Shelter Kebahagiaan: Pembelajaran Anak-anak Pengungsi Rohingya lewat Permainan Edukatif

 

Penulis: School for Refugees (SFR) Dompet Dhuafa

Jakarta: Dompet Dhuafa, 2016

xii, 60 hal.; 20 x 13 cm

ISBN: 978-602-7807-60-0

 

Sebagai negara transit bagi para pengungsi, masyarakat Indonesia telah melakukan berbagai hal baik. Ketika pengungsi Rohingya terkatung-katung di laut, masyarakat secara aktif menolong dan menampung pengungsi untuk sementara waktu.

Dompet Dhuafa, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, mendapat amanah warga negeri ini untuk membantu saudara-saudara kita pengungsi Rohingya. Di antara berbagai aktivitas yang dilakukan Dompet Dhuafa bersama beberapa NGO terselip kegiatan pendidikan. Kegiatan ini dilakukan di dua tempat, yakni di kamp Lhok Banie dan kamp Bayeun.

Buku ini adalah kumpulan dari berbagai metode yang dilakukan dalam mendampingi pengungsi anak dan wanita di dua kamp tersebut. Tantangan terbesar pendampingan adalah bahasa yang berbeda. Pengungsi anak-anak dan wanita hanya bisa berbahasa Rohingya, sementara para guru kita hanya memahami bahasa Indonesia dan sedikit bahasa Inggris. Kreativitas guru menjadi kunci dalam mengajarkan berbagai nilai-nilai dan materi lain pembelajaran.

Buku yang dicetak terbatas ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi pihak-pihak yang mendampingi para pengungsi dan memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi. Tantangan ke depan bagi masyarakat dunia akan semakin berat. Mengutip lapora UNHCR pada Juni 2015, ada 60 juta pengungsi pada 2014 atau 42.500 orang per hari. Jelas dibutuhkan sinergi bersama dalam membantu para pengungsi. Dinia Islam sudah turut merespons persoalan ini. World Zakat Forum 2015 di Malaysia merekomendasikan bahwa pengungsi dimasukkan sebagai salah satu penerima zakat (mustahiq).